Sabtu, 12 Oktober 2013

laporan praktikum kimia dasar Pengenalan Peralatan Dan Bahan Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1 N



A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan Dan Bahan Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1 N ini adalah: (1) Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang alat-alat kimia dan cara pemakaiannya. (2) Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia. (3) Mahasiswa dapat membuat larutan NaOH 0,1 N.

B.     DASAR TEORI
Kimia berasal dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi yaitu kimiya  adalah perubahan benda/zat dan yang kedua berasal dari bahasa Yunani: χημεία, transliterasi yaitu khemeia, yaitu  ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. (Firdaus.2009)
Alat-alat kimia dibedakan menjadi: (a) Alat ukur yaitu alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan lain sebagainya macam-macam alat ukur diantaranya labu ukur, Erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, pH universal dan timbangan analitik. (b)  Alat pemanas yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang termasuk alat pemanas adalah lampu busen dan hot plate. (c) Alat gelas yaitu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan ilmiah beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, corong, pipet volume, tabung reaksi, dan buret. (d) Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan untuk menunjang alat lainnya seperti spatula, statif, kaki tiga, dan bola karet.(Andi. 2007)
Bahan kimia digolongkan menjadi 6 golongan yaitu: (a) Harmful atau berbahaya yaitu Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.(b) Toxic atau beracun produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. (c) Corrosive atau korosif Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. (d) Flammlable atau mudah terbakar, senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. (e) Explosive atau mudah meledak, produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal). (f) Oxidator (Pengoksidasi) senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor). (Wawan.2010).
Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan pada buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.  (Harrizul.1994). Larutan Baku dibagi menjadi dua yaitu: (a)  Larutan Baku Primer, yaitu larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat. (Harrizul.1994). (b)  Larutan Baku Sekunder, yaitu larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2. (Harrizul.1994). Rumus perhitungan larutan baku adalah sebagai berikut :   atau menggunakan rumus .
Adapun manfaat mempelajari cara pembuatan larutan baku adalah sebagai dasar yang harus dikuasai untuk praktikum-praktikum selajutnya seperti perhitungan tetimetri atau analisis volumetri. Tetimetri atau analisis volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang berdasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang ditentukan.(Harrizul. 1994). Apabila kita telah menguasai cara pembuatan larutan baku dengan baik dan benar maka akan mempermudah kita dalam melakukan tetimetri pada praktikum yang akan datang.

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan dan Bahan Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1N adalah Gelas Arloji, Timbngan Analitik, Labu Ukur, Pipet Volume, Pipet Ukur, Beaker Glass, Buret, Erlenmeyer, Corong, Crus Porselin dan Mortar. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah AgNO3, HCl, H2SO4, NaOH, Indikator PP, Indikator MO, KMO, dan Aquades.

D.    PROSEDUR KERJA
Dalam kegiatan praktikum kimia dasar ada 3 kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pengenalan alat dan cara pemakaiannya, pengenalan dan karakteristik bahan kimia dan pembuatan larutan baku Prosedur kerja ketiganya adalah sebagai berikut.(a) Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum pengenalan alat-alat kimia yaitu dengan cara mempersiapkan semua alat kimia kemudian menulis spesifikasi alat-alat tersebut satu persatu beserta fungsi-fungsinya dan menggambarkan alat-alat tadi pada tabel yang telah disediakan. (b) Sedangkan untuk prosedur kerja pengenalan bahan dan karakteristik bahan kimia yaitu dengan mengenali dan mempelajari setiap karakteristik bahan kimia, cara penyimpanannya, serta pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena tangan atau kulit lainnya. Pengenalan bahan kimia dan karakteristik bahan kimia ini sangat penting mengingat banyak bahan kimia yang sifatnya berbahaya atau beracun.(c) Untuk pembuatan larutan baku yang konsentrasinya tepat, harus dilakukan secara teliti dan hati-hati. langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan larutan baku adalah sebagai berikut: (1) menghitung BM NaOH (dalam gram) sebagai dasar untuk membuat larutan baku. Kemudian mencari berapa gram HaOH yang diperlukan untuk membuat konsentrasi NaOH 0,1 N, ini dapat dihitung menggunakan rumus :  . Diketahui Berat molekul NaOH adalah 40 ( Na = 23 + O = 16 + H = 1) dan air aquades 100 ml.

Ketetangan
N = Normalitas
gr = Berat HaOH
mr = Berat molekul
L = Liter
V = Volume larutan aquades

     



Jadi NaOH yang diperlukan untuk pembuatan larutan baku 100 ml adalah 0,4 gr.(2) Selanjutnya adalah mengukur larutan Aquades sebanyak 100 ml menggunakan gelas ukur. (3) memasukan ± 50 ml larutan aquades dan 0,4 gr NaOH  kedalam  labu ukur. mengguncang labu ukur hingga NaOH larut dalam air kemudian menambahkan sisa air tadi kedalam labu ukur, mengguncang kembali hingga NaOH larut dengan sempurna.


E.     HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan 1. Alat-alat kimia
NO
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
FUNGSI
GAMBAR
1
Pipet tetes
Alat bantu terbuat dari kaca dan karet
berfungsi untuk memindahkan beberapa tetes larutan




2
Beaker glass
Alat ukur terbuat dari kaca pirek
berfungsi untuk menempatkan zat pada saat praktikum ataupun untuk memanaskan zat





3
corong
Alat bantu terbuat dari kaca
berfungsi memudahkan pada saat memasukkan larutan ke dalam botol




4
erlenmeyer
Alat ukur terbuat dari kaca pirek
berfungsi untuk tempat berlangsungnya reaksi,contohnya pada saat titrasi




5
Pipet Gondok
Alat ukur terbuat dari kaca
Berfungsi untuk mengambil larutan




6
pH universal
Alat ukur terbuat dari plastic dan kertas
Mengukur pH larutan



7
Gelas Ukur
Alat ukur terbuat dari kaca pirek


 berfungsi untuk mengukur volume larutan

8
Bola karet
Alat bantu terbuat dari karet
Dipasangkan dengan pipet volume untuk menghisap larutan















9
Lampu busen
Alat pemanas terbuat darikaca pirek
Untuk memanaskan larutan




11
Crus porselin dan mortar
Alat bantu terbuat dari porselen
berfungsi untuk menghaluskan zat yang akan digunakan.



12
Gelas arloji
Alat gelas terbuat dari kaca
berfungsi sebagai wadah pada saat penimbangan.




13
Tabung reaksi
Alat gelas terbuat dari kaca
berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan zat



14
statif
Alat bantu terbuat dari besi
Tempat meletaka buret



15
spatulla
Alat bantu terbuat dri kaca
berfungsi untuk mengaduk larutan



16
buret
Alat ukur terbuat dari kaca
digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi


17
Timbangan analitik halus
Alat ukur terbuat dari besi dan kaca
Menimbang bahan kimia dengn ketelitian 0,1 mg- 1 mg
18
Timbangan analitik sedang
Alat ukur terbuat dari besi dan kaca
Menimbang bahan kimia 1 kg-5 kg



19
Labu Ukur
Alat ukur terbuat dari kaca pirek


berfungsi untuk mengencerkan larutan

20
Cawan porselin
Alat bantu terbuat dari porselin
Menaruh bahan atau larutan kimia

No
Nama Bahan
Karakteristik
sifat
Lambang
1
HCl
Corrosive / Korosif
Asam Kuat,  bersifat racun, dapat  merusak kain


2
NaOH
Corrosive / Korosif
Basa kuat, mudah menyerap uap air, mudah mencair, racun

3
AgNO3
Corrosive / korosif dan mudah terbakar
Berbahaya, beracun, dapat menyebabkan kebakaran


4
H2SO4
Corrosive / korosif
Asam kuat, dapat merusak kain, dan
bersifat racun



Tabel hasil pengamatan 2. karakteristik bahan-bahan kimia

Tabel hasil pengamatan 3. Bahan Pembuatan larutan Baku  
NO
Nama Bahan
Volume
1
HaOH

0,4 gr
2
Aquades

100 ml
F.        PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel hasil pengamatan 1 dapat diketahui bahwa alat-alat dalam laboratorium kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. (a) Alat Ukur yaitu alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan lain sebagainya, alat kimia yang termasuk kedalam alat ukur yaitu (1) Beaker glass yaitu Alat ukur yang terbuat dari kaca pirek yang berfungsi untuk menempatkan zat pada saat praktikum ataupun untuk memanaskan zat Beaker glass secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter. (2) Erlenmeyer yaitu Alat ukur terbuat dari kaca pirek yang berfungsi untuk tempat berlangsungnya reaksi,contohnya pada saat titrasi.(3) Pipet gondok yaitu alat ukur yang terbuat dari kaca yang berfungsi untuk mengambil larutan. (4) pH Universal yaitu Alat ukur yang terbuat dari plastic dan kertas berfungsi untuk mengukur kesaman larutan. (5) Gelas ukur yaitu Alat ukur terbuat dari kaca pirek alat ini memiliki berbagai macam ukuran dan berfungsi mengukur volume larutan. (6) Buret yaitu Alat ukur yang terbuat dari kaca berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3. (7) Timbangan analitik yaitu alat ukur terbuat dari besi dan kaca berfungsi untuk Menimbang bahan kimia. Timbangan analitik ada tiga macam yaitu timbangan analitik halus, timbangan ini memiliki ketelitian tinggi hingga  0,1 mg- 1 mg, timbangan analitik sedang, timbangan ini digunakan untuk menimbang bahan kimia dengan berat antara 1 kg - 5 kg, dan timbangan analitik kasar timbangan analitik yang digunakan untuk menimbang bahan kimia dengan berat > 5 kg. (8) Labu ukur Alat ukur terbuat dari kaca pirek berfungsi untuk melarutkan atau mengencerkan larutan. (b) Alat pemanas yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang termasuk alat pemanas adalah: (1) lampu busen yaitu Alat pemanas terbuat dari kaca pirek yang biasanya dalam pemakaiannya ibantu dengan kaki tiga digunakan untuk memanaskan larutan.(2) Hot plate yaitu alat kimia yang berfungsi untuk memanaskan bahan kimia sumber panas berasal dari aliran listrik. (c) Alat gelas yaitu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan ilmiah beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, berfungsi sebagai wadah pada saat penimbangan. corong, berfungsi memudahkan pada saat memasukkan larutan ke dalam botol, tabung reaksi, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan zat dan buret digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi. (d) alat bantu yaitu alat yang digunakan untuk menunjang alat lainnya seperti spatula,digunakan untuk mengaduk larutan, statif, biasanya berpasangan dengan buret digunakan untuk tempat menjepit buret, kaki tiga, alat ini digunakan bersama lampu busen untuk yaitu tempat kedudukan gelas kimia, bola karet dipasangkan dengan pipet volume untuk menghisap larutan.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan 2 dapat diterangkan bahwa: (a) HCl atau Asam klorida pekat (Hidrochloric acid, concentrated) merupakan Zat cair tidak berwarna bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit, menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam klorida pekat digunakan sebagai asam kuat.(b) NaOH atau Natrium hidroksida teknis (Sodium Hydroxide, technical) merupakan zat padat berupa kristal putih sangat mudah menyerap uap air dan udara sehingga mudah mencair, bersifat racun dan korosif, jika terkena kulit menyebabkan luka bakar. (c) AgNO3 atau Silver nitrate merupakan zat kimia yang bersifat racun dan korosir  dapat menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain yang mudah terbakar. (d) H2SO4 atau Asam sulfat teknis (Sulphuric acid, technical) merupakan zat cair tak berwarna, bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit, menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam sulfat teknis digunakan sebagai asam kuat.





Untuk keselamatan kerja dan mengenali sifat bahan-bahan yang ada di laboratorium, khususnya bahan kimia berbahaya, biasanya pada botol bahan kimia tertempel label simbol-simbol bahaya. Satu bahan kimia dapat mempunyai lebih dari satu simbol. Simbol-simbol itu antara lain tercantum pada tabel berikut:





 

















Berdasarkan tabel hasil pengamatan 3 dapat diterangkn bahwa untuk membuat larutan baku dengan konsentrasi NaOH 0,1 N, ini dapat dihitung menggunakan rumus :  . Diketahui Berat molekul NaOH adalah 40 (Na=23 + O=16 + H=1) dan air aquades 100 ml.


Ketetangan
N = Normalitas
gr = Berat HaOH
mr = Berat molekul
L = Liter
V = Volume larutan aquades

     



                                                                                                               


G.       KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alat-alat kimia yang ada didalam laboratorium terbagi menjadi 4 yaitu alat ukur, alat pemanas, alat gelas dan alat bantu. Sedangkan bahan-bahan kimia digolongkan menjadi 6 golongan yaitu Harmful atau berbahaya, toxic atau beracun, corrosive atau korosif, flammlable atau mudah terbakar dan oxidator atau Pengoksidasi.
Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan baku ada dua macam yaitu Larutan Baku Primer, adalah larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat dan Larutan Baku Sekunder, yaitu larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni.
Praktikum ini sangat penting dan sebagai dasar yang harus dikuasai untuk praktikum-praktikum yang selajutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Andi.2007.Alat Alat Kimia.http://jurnalk3.com/page/11.diakses pada tanggal 19    Maret 2012 pukul 20:29 WIB.
Firdaus.2009. Pengertian Kimia. http://inginkutau.blogspot.com/pengertian-           kimia.html. diakses pada tanggal 19 Maret 2012 pukul 20:30 WIB.
Rivai,Harrizul.1994.Azas Pemeriksaan Kimia.Universitas Indonesia Pers.Padang
Wawan.2010.Bahan-bahan Kimia. http://is.shvoong.com/social-scienes/education. Bahan-Kimia. diakses pada tanggal 19 Maret 2012 pukul 20:57 WIB.
















LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar